Ahad, 23 Oktober 2011

سم الله الرحمن الرحيم
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Dikalangan pengamal ilmu himah atau kebatinan, istilah wirid bukan sesuatu yang asing. Namun sebelum membahas hal-hal disebalik wirid itu perlu dijelaskan dulu apa dan bagaimana wirid itu.
Menurut pengertian umum wirid atau wiridan adalah mengamalkan bacaan-bacaan tertentu yang biasanya dilakukan setelah sholat. Bacaan itu bisa berupa ayat-ayat tertentu dari al Quran, al Hadits maupun bait-bait tertentu yang diajarkan para ahli hikmah.
Wirid dari pengertian ucapan al-wardi yang berasaal dari fi’il madli waroda yang memiliki makna bermacam-macam sesuai dengan konteksnya, diantaranya:
- Pasukan tentara yang berbaris
- Kumpulan binatang (unta/burung) yang datang dari suatu tempat menuju arah tertentu.
Sehingga pengertian wirid boleh diertikan suatu aktivitas batin yang menghasilkan atau mengalirkan dan menghasilkan energi berupa barisan tentara (dalam hal ini tentara gaib) menuju pada jiwa dan raga seseorang yang mengamalkan wirid itu.
Dalam kamus lisanul ‘arab wirid diertikan sebagai “Bacaan sebagian dari Quran, misalnya sepersepuluh, seperlima atau berapa saja yang dikehendaki.”
Secara umum para ahli hikmah menjelaskan, wirid adalah lafal dari ayat-ayat Quran - semisal Al Fatihah, ayat kursi – yang selalu dibaca secar rutin/istiqomah dalam jumlah ulangan dan waktu tertentu dengan maksud mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dari segala marabahaya atau mendapatkan kemudahan kemudahan dari hajat yang sedang dihadapinya.
Wirid ada yang ma’tsur / terdapat dalam Quran dan hadits secara tersurat ada pula yang ghoiru ma’tsur dalam arti secara teks dalam Quran Hadist tidak ada tapi secara tersirat keduanya memperbolehkan.
Mungkin ada pertanyaan, kalau begitu dimana letak perbezaan antara wirid dengan zikir?Pada kenyataannya kedua riadah itu memiliki persamaan baik kalimat-kalimat yang dibaca mahupun aturanya . definisi wirid adalah “ Suatu amalan yang dilakukan untuk hajat atau tujuan duniawi seperti amalan agar kulit kebal, rizki lancar, selamat dari kejahatan dsb.”. Sedangkan zikir adalah suatu riadah batin, bersifat religius dan hanya diperuntukkan sebagai ibadah semata mencari upah atau pahala akhirat, mencapai ridlo Allah SWT.
Menurut para ahli hikmah yang membedakan antara zikir dan wirid adalah kehendak hati/niat ketika riadah itu dilakukan. Keduanya serupa tapi tidak sama, contohnya kita mengamalkan / membaca petikan Asmaul Husna, Ya Allah Ya Lathif dalam jumlah dan aturan tertentu, jika hati berniat dengan wasilah amalan ini menyebabkan kulit kebal, maka nilai riadah itu adalah wirid. Karena hal itu berkaitan dengan suatu hajat dunia.
Tapi jika dengan bacaan yang sama itu diamalkan semata-mata memuji Dzat yang maha lembut, maka nilainya adalah zikir, ertinya hasil dari riadah itu adalah pahala akhirat. Tapi biasanya hal-hal yang dilakukan semata-mata ikhlas mencari ridlo Allah lebih membiaskan ketenangan batin, jauh dari stress atau gangguan kejiwaan lainnya.
Sedangkan wirid lebih cenderung pada urusan dengan sesama manusia, seperti orang mengamalkan asmaul husna Ya Allah ya Lathif, biasanya akan mendapatkan pahala atau upah sesuai yang terprogram dalam hatinya.
Para ahli hikmah mengatakan, “kalau kamu mengamalkan suatu amalan untuk kebalnya kulit, maka hanya kebal itulah yang menjadi bagian upahmu, sedangkan pahala akhirat tidak dapat diraihnya”. Tapi Ahli hikmah yang lain berbeza pendapat, “Apapun bentuknya setiap amalan yang bertujuan untuk memohon sesuatu/doa tetap bernilai ibadah”. Hal ini disebabkan di dalam amalan wirid terdapat kalimat-kalimat pujian kepada Allah SWT. Terlebih lagi jika dalam riadah wirid itu – walau semata-mata untuk urusan dunia – tetap diselangi dengan niat yang baik.

HIKMAH WIRID
Setidaknya ada 5 hal yang terdapat dalam olah batin yang namanya wirid :
1. Sarana melatih konsentrasi/ kekhusyu’an
2. Menabung energi batin
3. Olah batin tersembunyi/ tidak disadari
4. Merekamkan suara pada alam bawah sadar otak manusia
5. Jalan pintas dari kesulitan dan bahaya.

BERSAMBUNG...

Tiada ulasan: